Apakah dengan membalas dendam akan
membuatnya nyaman dan damai?
Apakah setelah itu terbalaskan akan
menjadikannya orang yang berbeda ?
Benarkah?
Setelah yang dia lalui, apakah dunia
akan menjadi tempat yang ramah bagi orang sepertinya ... ?
Yang telah mengalami masa-masa suram
tapi selalu ia kenang dengan berbinar, dengan senyum mengulum... tak adil
bahkan ia tidak menyadari bahwa ia dibodohi
Kata seseorang ia jenius,
Orang lain berujar dia bodoh dengan
lakunya, tertawa saat ia dibodohi
Semua tertawa ketika dia menangis di
pojokan itu
Malam gelap baginya, dikelilingi
orang-orang memuakkan yang meneriakinya dengan bombardir kata
Apakah mereka tak sadar deritanya? Takutnya?
Tangis yang mengalir itu bukan sebuah kepalsuan yang patut ditertawakan
Apakah itu kebahagiaan yang mereka
kehendaki?
Aku menertawakannya dengan mata menyala dan
gemeretak gigi ...
Teriakan itu tidak terhenti di pojok
pintu ... hanya berpindah selagkah ke lorong-lorong
Orang bertanya.. jawabnya “phobia”
Itu sebuah ketakutan yang nyata jika
kalian tau,
Hanya tidak mampu berkata “tidak”
kemarahan itu tertahan di lidah, dan
tertuang dalam coretan kasar seseorang
sebuah nama tanpa cerita,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar