Dia datang kembali dengan langkah gontainya… aku tau ada sesuatu yang terjadi,
dia selalu berwajah seperti itu jika punya masalah.
“ada apa lagi?” aku bertanya dengan
wajah masam.
“tidak ada apa-apa, kenapa kamu
mengira aku datang hanya untuk mengadu tentang masalahku?” ucapnya dengan
senyum canggung.
“memangnya apa lagi kalau bukan itu,
kalau bukan karna kamu yang selalu bimbang dan mendatangiku untuk mendukung
setiap keputusanmu” pasti saat ini senyum sinis yang dia terima dariku …
“tidak seperti itu, aku hanya datang
untuk bercerita memang sedikit banyak menyangkut kehidupan aku … tapi kalau
bukan kepadamu aku bisa bercerita ke siapa? Kamu tau sendiri kan … aku hanya
bisa berbicara tentang ini just only with u, “ kepalanya semakin menunduk
dengan lesunya.
“kamu mulai lagi mengoceh tentang
itu, aku tau bahwa kamu selalu menyimpan semua ceritamu sendiri, selalu menjaga
jarak kalau tentang pribadimu… aku tau itu. daripada kamu tertekan sendiri, ayo
ceritakanlah apa yang membuat kamu pusing dan bingung..” Siapapun yang melihat
ekspresinya saat ini pasti setuju denganku bahwa dia perlu pertolongan… hmmm,
akhirnya aku mengiyakan permintaannya untuk jadi pendengar setia.
“ besok aku kembali diminta datang,
apakah aku harus datang? Tapi aku takut… sepertinya aku akan sendiri, nanti
bagaimana kalau aku Cuma jadi kambing conge…. haduhhhhhh….. itu yang paling aku
takutin …tapi kalau tidak aku akan merasa sangat bersalah…. “
Aku pusing melihatnya mondar-madir
di depanku persis seperti domba mau kawin *ehhh apa hubungannya ### *
“stop … mondar-mandir di depanku “
seruku .
“ayo kasih pendapat kamu tentang ini
…. apakah aku harus datang?” ucapnya setengah memaksa.
“menurutku .. tidak ada salahnya
kamu datang … masalah di sana kan belum terjadi tidak ada hal yang harus kamu
takutkan… masih ingat kata Arai `tidak ada yang dapat mendahului
nasib’ nah kamu lakukan sekarang denagn ketakutan kamu yang berlebihan itu
sudah mendahului nasib sis, berpikir positif saja ok? “ nasehat yang akhirnya
bisa aku selesaikan dengan susah payah.
“arasso..” (aku tau – korea)
Apa ??? hanya itu yang dia
ucapkan “arasso..” ckckckk
Wajahnya masih mencerminkan
kegalauan … aku bingung dengan kepribadian orang di hadapanku dia bisa sangat
tidak percaya diri jika di hadapkan dengan orang banyak. Mungkin Glossophobia yang
ia derita belum sepenuhnya sembuh … terkadang aku sedih melihantnya harus
selalu ketakutan melihat kerumunan orang, mencari jalan lain untuk
menghindarinya… dan mati-matian menolak ajakan teman-temannya untuk bertemu.
Tapi apa dayaku? Aku hanya
bayangannya …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar