18 Jun 2012

Pengetahuan Evaluasi Tekstil, Pentingkah?


Kebutuhan sandang menjadi kebutuhan yang sangat premier bagi manusia dari zaman dahulu sampai saat ini, maka dari itu pemilihan sandang untuk pakaian pun menjadi hal yang penting atau bahasa ilmiahnya adalah evaluasi tekstil. Evaluasi tekstil  adalah pengetahuan untuk menilai mutu dari bahan dan produk tekstil secara fisika dan kimia tetapi bagi masyarakat umum evaluasi tekstil secara sederhana bisa dilakukan di tempat secara sensoris.
Teknologi finishing (Penyempurnaan tekstil) yang semakin maju memungkinkan para produsen tekstil/industri tekstil membuat kain yang seperti sutera padahal bukan sutera, memproses kain dalam larutan kimia tertentu sehingga sifatnya baik, memberi efek kilau, warna kilap dan langsai namun hanya bersifat sementara (ketika masih di produsen/toko) sehingga Teknologi finishing (Penyempurnaan tekstil) yang semakin maju memungkinkan para produsen tekstil/industri tekstil membuat kain yang seperti sutera padahal bukan sutera, memproses kain dalam larutan kimia tertentu sehingga sifatnya baik, memberi efek kilau, warna kilap dan langsai namun hanya bersifat sementara (ketika masih di produsen/toko) sehingga setelah sekali dicuci (di tangan konsumen) sifatnya berubah. Didukung berkembangnya teknologi serat sintetis yang semakin pesat sehingga sangat memungkinkan melakukan teknik mixing (pencampuran serat) pada komposisi struktur benang (serat alam dan sintetis) yang akan dibuat kain sehingga memiliki sifat sifat khusus. Ditambah lagi ketersediaan beragam obat bantu tekstil (zat-zat kimia), macam macam proses penyempurnaan tekstil, teknologi permesinan sertateknologi proses kimia tekstil sangat memungkinkan rekayasa sifat sifat kain, baik bersifat sementara (hilang setelah satu kali pencucian) maupun bersifat permanent (tidak hilang walaupun dicuci berkali kali).hilang walaupun dicuci berkali kali).
Untuk itu konsumen tekstil perlu memiliki pengetahuan tentang kualitas bahan tekstil sehingga mampu memilih bahan tekstil yang tepat dan sesuai syarat-syarat penggunaan dan keinginannya. Pengetahuan tersebut antara lain pengetahuan sifat dan jenis serat tekstil,pegangannya, ketahanan luntur warna, tekstur, kenampakannya dan labelisasi tekstil. Berbagai pengetahuan tersebut akan sangat membantu konsumen tekstil untuk memilih bahan tekstil yangtersedia dalam beragam kualitas dari yang paling murah hingga yang sangat mahal dengan tepat dan terhindar dari penipuan serta kekeliruan pembelian baik dari aspek harga maupun kualitas.
Pengetahuan tentang kualitas dan pemilihan bahan tekstil ini tidak hanya penting bagi konsumen tekstil tetapi juga sangat diperlukan bagi para produsen, pedagang, pelajar, maupun akademisi. Bagi produsen pengetahuan kualitas bahan tekstil sangat penting untuk pedoman, pelaksaanaan dan pengambilan keputusan produksi. Bagi pedagang sangat berguna untuk memudahkan proses pemesanan dan pembelian dari produsen, pengenalan jenis mutu dan kualitas. Bagi pelajar dan akademisi pengetahuan kualitas bahan tekstil sangat penting untuk pengembangan keilmuan seperti kegiatan eksperimen dan penelitian.
Pemilihan kualitas bahan tekstil pada umumnya dilakukan dengan metode:
1. Metode uji sensoris
Metode inilah yang biasanya dilakukan oleh konsumen tekstil (masyarakat umum) ketika membeli bahan tekstil dari toko, pasar, pedagang atau lainnya. Dalam memilih bahan tekstilbiasanya konsumen melakukan dengan cara dilihat, dipegang, diraba, diremas, diterawang, dibentang dan lainya yang hanya mengandalkan kemampuan panca indera manusia. Disamping itu biasanya konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin mahal semakin baik), merk yang telah dikenal dan lainnya. Validitas metode uji sensoris ini sangat tergantung pada pengalaman si konsumen
2. Metode uji teknis/ laboratories
Metode ini dilakukan oleh para produsen (industri), pedagang, akademisi dan pelajar untuk menentukan kualitas bahan tekstil. Metode uji teknis/laboratories ini memerlukan peralatan pengujian, standar pengujian, ruang pengujian di samping kemampuan panca indera. Untuk pengujian teknis ini dibedakan menjadi pengujian secara fisika dan pengujian secara kimia. Hasil pengujian teknis ini dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki tingkat validitas yang tinggi serta memenuhi standar-standar kualitas (SII/SNI, ISO, JIS, ASTM, AATCC dll) yang berlaku pada tingkat lokal, nasional dan internasional
Pengetahuan ini sangat penting baik di Industri maupun diperdagangan tekstil. Banyak keputusan yang penting dalam industri maupun dalam perdagangan yang mendasarkan pada pengetahuan evaluasi tekstil secara uji teksnis / laboratories.

Evaluasi bahan tekstil dapat dilakukan sebelum proses ,sewaktu proses dan setelah proses. Bahkan sampai bahan tekstil di perdagangkan .
Maksud dan Tujuan dari evaluasi tekstil.

·        Dibidang penelitian ; Hasil evaluasi akan dapat  membantu para scientist untuk menentukan arah penelitiannya.

·        Seleksi bahan baku; Dalam proses produksi bahan baku merupakan satu diantara faktor-faktor terpenting untuk menentukan baik atau tidaknya produk yang dihasilkan. Karena nya evaluasi terhadap mutu bahan baku sebelumnya di proses mutlak harus dilakukan.

·        Spesifikasi bahan-bahan tekstil ; Keuntungan dengan adanya spesifikasi bahan yang telah ditetapkan atau disetujui adalah pencegahan penggunaan bahan baku yang bermutu rendah,Sebagai target mutu produksi sesuai dengan  keinginan konsumen.

salah satu mesin penguji dalam Evaluasi Tekstil

·        Standarisasi ; Dalam rangka labeling,dan pengontrolan mutu/kwalitas baha, proses dan produk maka diperlukan evaluasi/pemeriksaan yang dibandingkan dengan standart yang digunakan. Untuk melaksanakan evaluasi sering kita mem butuhkan tersedianya standart mutu atau standard performance dan standard pengujiannya,standart cara –cara pengujian,standard pengambilan sampel,standard pengolahan data dan sebagainya.

Macam dan jenis evaluasi bahan dan produk tekstil adalah :
A.Raw Materials and General
·        Fibre identification and content
·        Wool grade, Wool Fibre Length
·        Solvent extractable content
·        Feather/down mixtures (Lorch)
·        Non Fibrous Material on Fabric
·        Ash Content/Moisture Regain
·        Fibre Melting Point and Cross-Section
·        Pacifier Evaluation
·        Hazardous Products – Toys
B. Yarn Test (test benang)
·        Linear density, Twist, Breaking Strength
·        Filament Count
C. Fabric Construction
·        Mass, Fabric Count, Weave, Yarn Crimp
·        Stitch length in knits, Yarn linear density
·        Fabric thickness
·        Frosting
D. Spectrophotometric Analysis
·        U.V. Radiation Transmittance, UPF Colour
E. Fabric Performance Test
·        Air permeability
·        Abrasion Resistance -
·        Accelerator/flex/Taber/ Martindale/Stoll/Stroll/Wyzenbeek
·        Blocking, Breaking strength, Bursting strength
·        Chlorine retention, Cold crack
·        Crease recovery (Angle method), dry or wet
·        Delamination of coating, Downproofness
·        Fabric Wrinkle Recovery
·        Microbiological resistance
·        Modulus (BSI)
·        Mothproofing Resistance (IWS)
·        Oil stain release, pH Value of Water Extract
·        Pilling resistance - Tumble Box, Random
·        tumble, Martindale or Brush
·        “R” / “Clo” value
·        Electrical Resistivity
·        Seam Slippage
·        Shrinkage on laundering,Domestic/Commercial
·        P.P. Rating
·        Shrinkage on wetting/steaming/dry cleaning
·        Snagging resistance, Static cling, Static decay
·        Stiffness (cantilever test)
·        Tearing strength - Elmendorf/Single rip or Trapezoid
·        Water absorption, Water permeability (k)
·        Water resistance
·        Water vapour transmission and Diffusion
·        Yarn shifting
·        Stretch and Recovery

F. Carpet Tests
·        CAN/CGSB-4.129M, CAN/CGSB-4.161M
·        Aachner (ISO 2551 dimensional stability)
·        Delamination, Density
·        Electrostatic properties
·        Hexapod, Pile face weight
·        Resilience to Static Load
·        Separate undercushion CAN/CGSB-20.23
·        Stain resistance
·        Tuft bind

G.Fabric Analysis and Troubleshooting
• Warp streak analysis
• Filling band analysis
• BarrĂ© analysis (circular knits)
• Foreign contaminant analysis
• Analysis of off-shade dyeings
• Cotton maturity evaluation
• Determination of sources of fabric holes and weak yarns (finished fabric)
• Fiber defect analysis

H.Colour Fastness Tests
·        Crocking , Laundering, Dry cleaning
·        Burnt gas fumes
·        Light (Fastness)
·        Perspiration
·        Pressing, Sea water, Water, Chlorinated
·        pool water
·        Ozone

I.                    Colour Measurement
·        Colour Specification/Passing/Sorting
·        Whiteness, Colour difference
·        Dye strength

J.  Dyeing and Finishing
·        Mercerization in Cotton
·        Identification of Dyeclass, Dye strength
·        Dyeing properties, Identification of
·        finishes
·        Evaluation of auxiliaries

K.General Testing
• Yarn crimp (woven)
• Count and twist from yarn in fabric
• Dye-on-fiber
• Mock dyeing/leveling
• Strip dye/re-dye
• Color reflectance measurement
• Blend analysis
• Analysis of fiber distribution in yarn
• Denier by microscopy
• Yarn cross sections
• Chemical damage assessment
• Dye rate and capacity studies
• PET density determination
• Sonic modulus of filament or tow
Standar-standar pengujian tekstil diantaranya :
Jenis Standart pengujian menurut ASTM Test Methods
• Fiber identification
• Qualitative textile analysis
• Flammability of apparel textiles
• Differential dyeing of cotton
• Extractable matter determination
• Moisture regain
• Boiling water and dry-heat shrinkage
• Moisture level in textiles
• Bow and skewness test for woven and knitted fabric
• Bulk determination for textured yarns

Jenis Standart pengujian menurut AATCC Test Methods
• Absorbency of bleached textiles
• Alkali in bleach baths containing hydrogen peroxide
• Appearance of apparel and other home textiles after repeated launderings
• Ash content of bleached cellulosic textiles
• Instrumental color measurement of textiles
• Colorfastness to acids and alkalis
• Colorfastness to bleaching with chlorine
• Colorfastness to bleaching with peroxide
• Dimensional changes in automatic home laundering of woven or knitted  
  fabrics
• Dimensional changes in commercial laundering of woven or knit fabrics
• Extractable content of greige and/or prepared textiles
• Qualitative and quantitative fiber analysis
• Gray scale for color change
• Gray scale for staining
• Mercerization in cotton
• pH of water-extract from bleached textiles
• Whiteness of textiles
• Wrinkle-recovery of fabrics

     Dewasa ini pengetahuan evaluasi tekstil sangat penting dilakukan terhadap semua produk tekstil, hal ini menunjukkan bahwa pencapaian kualitas sangat dibutuhkan oleh konsumen maupun pelaku industri tekstil.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

salam, mohon bantuannya : bagaimana untuk mnentukan kualitas kain textile?, pada sample kain ada tertera super 180's wool and cashmere , super 150's wool an silk, kami jumapi ada perbedaan angka "S" nya...apa maksudnya itu buK

terima kasih

Posting Komentar