Kebutuhan sandang menjadi kebutuhan yang sangat premier bagi manusia dari zaman dahulu sampai saat
ini, maka dari itu pemilihan sandang untuk pakaian pun menjadi hal yang penting
atau bahasa ilmiahnya adalah evaluasi tekstil. Evaluasi tekstil adalah
pengetahuan untuk menilai mutu dari bahan dan produk tekstil secara fisika dan
kimia tetapi bagi masyarakat umum evaluasi tekstil secara sederhana bisa
dilakukan di tempat secara sensoris.
Teknologi
finishing (Penyempurnaan tekstil) yang semakin maju memungkinkan para produsen
tekstil/industri tekstil membuat kain yang seperti sutera padahal bukan
sutera, memproses kain dalam larutan kimia tertentu sehingga sifatnya baik,
memberi efek kilau, warna kilap dan langsai namun hanya bersifat sementara
(ketika masih di produsen/toko) sehingga Teknologi finishing (Penyempurnaan
tekstil) yang semakin maju memungkinkan para produsen tekstil/industri tekstil
membuat kain yang seperti sutera padahal bukan sutera, memproses kain
dalam larutan kimia tertentu sehingga sifatnya baik, memberi efek kilau, warna
kilap dan langsai namun hanya bersifat sementara (ketika masih di
produsen/toko) sehingga setelah sekali dicuci (di tangan konsumen) sifatnya
berubah. Didukung berkembangnya teknologi serat sintetis yang semakin
pesat sehingga sangat memungkinkan melakukan teknik mixing (pencampuran
serat) pada komposisi struktur benang (serat alam dan sintetis) yang akan
dibuat kain sehingga memiliki sifat sifat khusus. Ditambah lagi
ketersediaan beragam obat bantu tekstil (zat-zat kimia), macam macam proses
penyempurnaan tekstil, teknologi permesinan sertateknologi proses kimia
tekstil sangat memungkinkan rekayasa sifat sifat kain, baik bersifat
sementara (hilang setelah satu kali pencucian) maupun bersifat permanent (tidak
hilang walaupun dicuci berkali kali).hilang
walaupun dicuci berkali kali).
Untuk itu
konsumen tekstil perlu memiliki pengetahuan tentang kualitas bahan tekstil
sehingga mampu memilih bahan tekstil yang tepat dan sesuai syarat-syarat
penggunaan dan keinginannya. Pengetahuan tersebut antara lain pengetahuan sifat
dan jenis serat tekstil,pegangannya, ketahanan luntur warna, tekstur, kenampakannya
dan labelisasi tekstil. Berbagai pengetahuan tersebut akan sangat membantu
konsumen tekstil untuk memilih bahan tekstil yangtersedia dalam beragam
kualitas dari yang paling murah hingga yang sangat mahal dengan tepat
dan terhindar dari penipuan serta kekeliruan pembelian baik dari aspek harga
maupun kualitas.
Pengetahuan
tentang kualitas dan pemilihan bahan tekstil ini tidak hanya penting bagi
konsumen tekstil tetapi juga sangat diperlukan bagi para produsen, pedagang,
pelajar, maupun akademisi. Bagi produsen pengetahuan kualitas bahan tekstil
sangat penting untuk pedoman, pelaksaanaan dan pengambilan keputusan produksi.
Bagi pedagang sangat berguna untuk memudahkan proses pemesanan dan pembelian
dari produsen, pengenalan jenis mutu dan kualitas. Bagi pelajar dan akademisi
pengetahuan kualitas bahan tekstil sangat penting untuk pengembangan keilmuan
seperti kegiatan eksperimen dan penelitian.
Pemilihan kualitas bahan tekstil
pada umumnya dilakukan dengan metode:
1. Metode uji sensoris
Metode inilah yang biasanya
dilakukan oleh konsumen tekstil (masyarakat umum) ketika membeli bahan tekstil
dari toko, pasar, pedagang atau lainnya. Dalam memilih bahan tekstilbiasanya
konsumen melakukan dengan cara dilihat, dipegang, diraba, diremas, diterawang,
dibentang dan lainya yang hanya mengandalkan kemampuan panca indera manusia.
Disamping itu biasanya konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin
mahal semakin baik), merk yang telah dikenal dan lainnya. Validitas metode uji
sensoris ini sangat tergantung pada pengalaman si konsumen
2. Metode uji teknis/ laboratories
Metode ini dilakukan oleh para
produsen (industri), pedagang, akademisi dan pelajar untuk menentukan kualitas
bahan tekstil. Metode uji teknis/laboratories ini memerlukan peralatan
pengujian, standar pengujian, ruang pengujian di samping kemampuan panca
indera. Untuk pengujian teknis ini dibedakan menjadi pengujian secara
fisika dan pengujian secara kimia. Hasil pengujian teknis ini dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki tingkat validitas yang tinggi serta memenuhi
standar-standar kualitas (SII/SNI, ISO, JIS, ASTM, AATCC dll) yang berlaku pada
tingkat lokal, nasional dan internasional
Pengetahuan ini sangat penting
baik di Industri maupun diperdagangan tekstil. Banyak keputusan yang penting
dalam industri maupun dalam perdagangan yang mendasarkan pada pengetahuan
evaluasi tekstil secara uji teksnis / laboratories.
Evaluasi bahan tekstil dapat dilakukan sebelum proses ,sewaktu proses dan setelah proses. Bahkan sampai bahan tekstil di perdagangkan .
Maksud dan Tujuan dari evaluasi
tekstil.
· Dibidang penelitian ; Hasil evaluasi akan dapat membantu para scientist untuk menentukan arah penelitiannya.
· Seleksi bahan baku; Dalam proses produksi bahan baku merupakan satu diantara faktor-faktor terpenting untuk menentukan baik atau tidaknya produk yang dihasilkan. Karena nya evaluasi terhadap mutu bahan baku sebelumnya di proses mutlak harus dilakukan.
· Spesifikasi bahan-bahan tekstil ; Keuntungan dengan adanya spesifikasi bahan yang telah ditetapkan atau disetujui adalah pencegahan penggunaan bahan baku yang bermutu rendah,Sebagai target mutu produksi sesuai dengan keinginan konsumen.
salah satu mesin penguji dalam Evaluasi Tekstil
· Standarisasi ; Dalam rangka labeling,dan pengontrolan mutu/kwalitas baha, proses dan produk maka diperlukan evaluasi/pemeriksaan yang dibandingkan dengan standart yang digunakan. Untuk melaksanakan evaluasi sering kita mem butuhkan tersedianya standart mutu atau standard performance dan standard pengujiannya,standart cara –cara pengujian,standard pengambilan sampel,standard pengolahan data dan sebagainya.
Macam dan jenis evaluasi bahan dan produk tekstil adalah :
A.Raw Materials and General
· Fibre
identification and content
· Wool
grade, Wool Fibre Length
· Solvent
extractable content
· Feather/down
mixtures (Lorch)
· Non
Fibrous Material on Fabric
· Ash
Content/Moisture Regain
· Fibre
Melting Point and Cross-Section
· Pacifier
Evaluation
· Hazardous
Products – Toys
B. Yarn Test (test benang)
· Linear
density, Twist, Breaking Strength
· Filament
Count
C. Fabric Construction
· Mass,
Fabric Count, Weave, Yarn Crimp
· Stitch
length in knits, Yarn linear density
· Fabric
thickness
· Frosting
D. Spectrophotometric Analysis
· U.V.
Radiation Transmittance, UPF Colour
E. Fabric Performance Test
· Air
permeability
· Abrasion
Resistance -
· Accelerator/flex/Taber/
Martindale/Stoll/Stroll/Wyzenbeek
· Blocking,
Breaking strength, Bursting strength
· Chlorine
retention, Cold crack
· Crease
recovery (Angle method), dry or wet
· Delamination
of coating, Downproofness
· Fabric
Wrinkle Recovery
· Microbiological
resistance
· Modulus
(BSI)
· Mothproofing
Resistance (IWS)
· Oil
stain release, pH Value of Water Extract
· Pilling
resistance - Tumble Box, Random
· tumble,
Martindale or Brush
· “R”
/ “Clo” value
· Electrical
Resistivity
· Seam
Slippage
· Shrinkage
on laundering,Domestic/Commercial
· P.P.
Rating
· Shrinkage
on wetting/steaming/dry cleaning
· Snagging
resistance, Static cling, Static decay
· Stiffness
(cantilever test)
· Tearing
strength - Elmendorf/Single rip or Trapezoid
· Water
absorption, Water permeability (k)
· Water
resistance
· Water
vapour transmission and Diffusion
· Yarn
shifting
· Stretch
and Recovery
F. Carpet Tests
· CAN/CGSB-4.129M,
CAN/CGSB-4.161M
· Aachner
(ISO 2551 dimensional stability)
· Delamination,
Density
· Electrostatic
properties
· Hexapod,
Pile face weight
· Resilience
to Static Load
· Separate
undercushion CAN/CGSB-20.23
· Stain
resistance
· Tuft
bind
G.Fabric Analysis and
Troubleshooting
• Warp streak analysis
• Filling band analysis
• BarrĂ© analysis (circular knits)
• Foreign contaminant analysis
• Analysis of off-shade dyeings
• Cotton maturity evaluation
• Determination of sources of
fabric holes and weak yarns (finished fabric)
• Fiber defect analysis
H.Colour Fastness Tests
· Crocking
, Laundering, Dry cleaning
· Burnt
gas fumes
· Light
(Fastness)
· Perspiration
· Pressing,
Sea water, Water, Chlorinated
· pool
water
· Ozone
I.
Colour Measurement
· Colour
Specification/Passing/Sorting
· Whiteness,
Colour difference
· Dye
strength
J. Dyeing and Finishing
· Mercerization
in Cotton
· Identification
of Dyeclass, Dye strength
· Dyeing
properties, Identification of
· finishes
· Evaluation
of auxiliaries
K.General Testing
• Yarn crimp (woven)
• Count and twist from yarn in
fabric
• Dye-on-fiber
• Mock dyeing/leveling
• Strip dye/re-dye
• Color reflectance measurement
• Blend analysis
• Analysis of fiber distribution
in yarn
• Denier by microscopy
• Yarn cross sections
• Chemical damage assessment
• Dye rate and capacity studies
• PET density determination
• Sonic modulus of filament or
tow
Standar-standar pengujian tekstil diantaranya :
Jenis Standart pengujian
menurut ASTM Test Methods
• Fiber identification
• Qualitative textile analysis
• Flammability of apparel
textiles
• Differential dyeing of cotton
• Extractable matter
determination
• Moisture regain
• Boiling water and dry-heat
shrinkage
• Moisture level in textiles
• Bow and skewness test for woven
and knitted fabric
• Bulk determination for textured
yarns
Jenis Standart pengujian
menurut AATCC Test Methods
• Absorbency of bleached textiles
• Alkali in bleach baths
containing hydrogen peroxide
• Appearance of apparel and other
home textiles after repeated launderings
• Ash content of bleached
cellulosic textiles
• Instrumental color measurement
of textiles
• Colorfastness to acids and
alkalis
• Colorfastness to bleaching with
chlorine
• Colorfastness to bleaching with
peroxide
• Dimensional changes in
automatic home laundering of woven or knitted
fabrics
• Dimensional changes in
commercial laundering of woven or knit fabrics
• Extractable content of greige
and/or prepared textiles
• Qualitative and quantitative
fiber analysis
• Gray scale for color change
• Gray scale for staining
• Mercerization in cotton
• pH of water-extract from
bleached textiles
• Whiteness of textiles
• Wrinkle-recovery of fabrics
Dewasa ini pengetahuan evaluasi tekstil sangat penting dilakukan terhadap semua produk tekstil, hal ini menunjukkan bahwa pencapaian kualitas sangat dibutuhkan oleh konsumen maupun pelaku industri tekstil.
Dewasa ini pengetahuan evaluasi tekstil sangat penting dilakukan terhadap semua produk tekstil, hal ini menunjukkan bahwa pencapaian kualitas sangat dibutuhkan oleh konsumen maupun pelaku industri tekstil.
1 komentar:
salam, mohon bantuannya : bagaimana untuk mnentukan kualitas kain textile?, pada sample kain ada tertera super 180's wool and cashmere , super 150's wool an silk, kami jumapi ada perbedaan angka "S" nya...apa maksudnya itu buK
terima kasih
Posting Komentar