11 Sep 2021

YANG GALAU YANG MERACAU

Masih tentang buku, kali ini aku membahas buku yang terbit sekitar 10 tahun yang lalu tentu bukan buku yang sangat terkenal seperti laskar pelangi tetapi buku ini membuka jalanku untuk menulis semua kegelisahan dan keresahan dalam bentuk fiksi.

Buku ini berjudul "YANG GALAU YANG MERACAU - curhat (tuan) setan" karya Fahd Jibran, dari judulnya saja kita tau bahwa buku ini akan dikategorikan sebagai yang karya yang dekat dengan generasi milenial pada masanya. Buku ini menarik karna berbeda dengan buku sebelumnya aku baca yang biasanya punya plot dan alur dalam ceritanya, walau buku ini dikategorikan sebagai kisah fiksi tetapi gaya penulisannya bebas dan lebih seperti dongeng dan cerita pendek dengan berbagai pertanyaan kritis yang bikin galau. Buku ini dibagi berdasar judul dan tema lengkap dengan soundtrack lagunya, aku rekomendasikan bila kalian ingin membacanya dengarkan bersama lagu yang sedang dibahas dalam tema tersebut.

Setiap tema diceritakan tuan setan dan Rayya selalu memiliki percakapan dan tanya jawab yang alot dan saling bertukar pikiran, rasanya ketika tuan setan mendebat Rayya kita sebagai pembaca juga diberi pertanyaan dan ceramah sama tokoh tuan setan dalam buku ini. Aku sebagai pembaca rasanya diajak bertukar pikiran bersama mereka, asyik banget seolah kita mendadak jadi filsuf hidup. 

Banyak hal yang disampaikan seperti seharusnya kita hidup berbahagia dan selalu memandang kehidupan dengan cara yang positif karna bagaimanapun kita yang menjalaninya, hidup tak akan menjadi mudah ketika kita mengutuknya dan membencinya. 

"Tak ada satupun yang bisa memenuhi harapan kita kecuali diri kita sendiri... Maka, saat kau merasa sedih atau bermasalah jangan menuduh siapapun-jangan menuduhku. Kembalilah pada dirimu sendiri, kau adalah tuan bagi dirimu sendiri. Itulah cara Tuhan menghidupkan pertunjukkannya, ia memberimu pilihan-pilihan, kemungkinan-kemungkinan, ketiba-tibaan, dan kau ditengah-tengahnya." Fahd Jibran - ost The Show : Lenka. 

Dalam buku ini sebenernya penulis seperti berbicara dengan dirinya sendiri tentang keresahannya dan pertanyaan dari setiap kegelisahannya, tapi tak hanya penulis kita pun jadinya galau karna sebenarnya pertanyaan yang dilontarkan dari tuan setan adalah pertanyaan yang seringkali muncul di benak kita tentang Tuhan, hidup, pasangan, dan kematian. 

Dari buku ini juga aku mulai menulis dengan gaya yang seolah seperti percakapan dalam cerita fiksi, lets enjoy the show! Kalau kata lenka. Cobalah menulis dan mempertanyakan hal yang kalian ingin utarakan dan ingin kalian dengar jawabannya, itu bisa menjadi media "stress relieves"  yang membantu kita. 

Banyak hal yang diceritakan penulis dibuku ini, jangan kaget ketika pembahasan jadi tentang filsafat Ketuhanan karna kemungkinan penulis lebih concern di tema tersebut. 


Jangan lupa bahagia hari ini😊

SOUNTRACK DARI BUKU ADA DISINI Sountrack Buku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar