Ketika
waktu berhenti berujar
Di
sanalah aku kan berakhir.. .
Dimana aku kan mencari nafas?
Ketika hidup sudah tak pantas
Tinggallah nafas yang tersengal diantara
luapan derita
Derita yang meluap diatas nama sunyi dan
senyap..
Hanya tangis dan airmata kering yang
tersisa di senja berkabung itu,
Untuk sebuah derita yang tak kumengerti..
Tangisan senja itu membuatku
terhenyak
Airmata yang kering itu
mengempaskanku dari pikirku
Mata yang sembab itu berujar pada
bulir-bulir embun..
Berbicara dengan angin malam..
Berucap dengan rintihannya pada
kegelapan senja..
Tentang rasa, asa, dan nada yang
menghimpitnya hingga kelopak matanya membesar , mengkerut dan menghilang...
Kala itu tetesan airmata sudah mengering
Kala itu hati yang berduka telah sirna
Kala itu tak ada jiwa yang menghibur
Ketika itu pula aku tersadar di
gelapnya larut malam
dalam balutan keheningan yang mencekam..
Di putaran dosaku...
Di tengah badai khilafku
Aku terduduk diam di sujudku
Bumi pertiwi, ketika larut
menuju fajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar