1 Apr 2012

Fenomena Musik Indonesia, Budaya latah


            Tak ada yang salah dengan musik anak Indonesia, tapi apa yang membuat musik anak Indonesia seperti tidak berkembang dan hanya beberapa anak Indonesia yang bisa mencapai prestasi dunia?. Menurut pandangan saya secara pribadi musik anak Indonesia sekarang memang berkembang tetapi pada realitanya itu hanya diam di tempat, mengapa? Karna mungkin kebanyakan musik anak Indonesia kini lebih banyak yag mengikuti arus pasar atau mungkin bisa kita sebut sebagai budaya latah. Jika pasar lebih cenderung ke satu genre musik/ trend musik, secara serentak semua musisi seakan mengikuti alur pasar tersebut. 

"Band pop-melayu"


          Kita mengetahui bahwa tahun 2009-2010 adalah bagian dari fenomena band pop-melayu, saat itu hampir semua program musik televisi berlomba-lomba dengan menampilkan banyak band-band pop melayu. Memang musik pop melayu dirasakan cocok untuk para pendengar Indonesia karna kebudayan yang erat kaitannya dengan bangsa melayu khususnya daerah Sumatera dan Jawa Barat. Terlepas dari itu juga bahwa jenis musik ini disukai oleh para penikmat musik di negeri seberang, sehingga para musisi ini juga menuai kesuksesan di negeri seberang (Malaysia dan Singapura). Kehadiran Kangen band, Wali, ST12, Hijau Daun, dll. Yang menuai kesuksesan lalu menjadi trand setter dan otomatis menjadi salah satu budaya latah di blantika musik di Indonesia sepanjang tahun 2009-2010, jika jenis musik ini bertahan dan para pengekornya dapat bertahan lama itu jadi sebuah hal yang patut di syukuri, tetapi para pengekornya kemudian tenggelam setelah pasar mengalami perubahan selera pasar.


"Fenomena boyband dan girlband"

            Dan pada akhir tahun 2011 dan awal tahun ini fenomena blantika musik tanah air kembali berubah tapi sekarang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini fenomena yang terjadi adalah imbas dari Korean Wave yang mewabah di seluruh dunia khususnya Indonesia, ternyata tidak hanya kegemaran akan musik K-pop yang menjamur tapi boyband dan girlband pun ikut menjamur alias budaya latah yang kembali menjamur. Program musik pun beramai-ramai menampilkan mereka, bahkan ajang pencarian bakat pun dilakukan untuk menemukan boyband dan girlband pilihan masyarakat. Walau dengan suara seadanya dan mengandalkan dance energik mereka akan menjadi pusat perhatian masyarakat karna itulah jenis musik yang sedang trend, apakah hal ini akan berlansung lama? Apakah hanya akan menjadi penghias warna musik tanah air saja?. Semoga anak Indonesia bisa menciptakan musik yang berkualitas, dan tidak hanya menjadi fenomena sesaat dan budaya latah saja. Musik anak Indonesia seharusnya dapat menampilkan karakternya sendiri dan tidak terikat pada selera pasar yang berubah-ubah tetapi untuk meramaikan blantika tanah air dengan jenis musik yang beragam itu tidak masalah asal anak Indonesia dapat mempertangung jawabkannya dengan usaha yang keras. Maju terus musik Indonesia!!! Indonesia Bisa!! J.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar