18 Jan 2014

~ PANDORA, PANDORA LAGI-LAGI~

                         

Kau melihat apa?

Langit yang sama dengan aku kah? Langit seperti ini?

Seperti apa dimatamu? Langit cerah dengan rimbun pepohonan atau langit yang tenang dengan hembusan sepoi angin? … bagiku langit mendung dengan gerimis yang rincak.

Ahh aku terlalu banyak bicara, maaf.

Langit itu layaknya kotak Pandora, bukan hanya langit sepertinya alam bagiku kotak Pandora; tak masuk akal tak bisa ditebak seperti manusia, juga.

Manusia .. hummm, aku juga manusia.

Aku meracau lagi, maaf lagi.

Alam yang tenang tapi siapa yang tahu bahwa  mungkin besok akan banjir. Mungkin besok akan gempa.

Sinar yang menyinari jendela kita setiap hari tapi kita tak pernah akan tau seberapa menyilaukannya.

Dan juga Hujan yang  turun tapi kita tak tahu sampai kapan akan turun mungkin seharian; seperti hari ini

Manusia yang bernafas, siapa yang akan tahu ....

Ah itu mengerikan, hentikan !! maaf lagi; aku mengacau.

Hei kamu, dengarkan !!! aku sedang berbicara !! ah bukan; maksudku … attention please.

Kamu siapa? Aku hanya manusia. Bisakah kita berbagi kebahagiaan? Atau kesedihan?Tidak bisa, itu hanya dilakukan oleh sekelompok orang; bukan aku yang berbicara hanya mengutip.

Seperti matahari yang akan terbenam kemudian terbit esoknya, maka waktu yang berlalu bagai kilat; dan datang dengan kotak Pandora lainnya, tak terduga tapi terjadi dan rumit juga asyik.

Bagaimana? Apakah kisahmu juga kotak Pandora? Atau hanya aku?

Siapa aku yang layak bertanya pada manusia? Aku hanya tokoh yang ditulis bahkan tidak bernafas dengan sendirinya hanya dihidupkan dalam cerita tentang kotak Pandora oleh seorang manusia lainnya. Rumit lagi, racau kembali, maaf sekali lagi.

Cukup disini, kotak Pandora akan selesai disini tapi tidak hari ini; aku hadir di setiap waktu yang berlalu di setiap ketidak tahuan yang kau bayangkan. Sebuah kejutan bisa baik juga buruk, tergantung.


SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar