Kau melihat apa?
Langit yang sama dengan aku kah? Langit seperti ini?
Seperti apa dimatamu? Langit cerah dengan rimbun pepohonan
atau langit yang tenang dengan hembusan sepoi angin? … bagiku langit mendung
dengan gerimis yang rincak.
Ahh aku terlalu banyak bicara, maaf.
Langit itu layaknya kotak Pandora, bukan hanya langit
sepertinya alam bagiku kotak Pandora; tak masuk akal tak bisa ditebak seperti
manusia, juga.
Manusia .. hummm, aku juga manusia.
Aku meracau lagi, maaf lagi.
Alam yang tenang tapi siapa yang tahu bahwa mungkin besok akan banjir. Mungkin besok akan
gempa.
Sinar yang menyinari jendela kita setiap hari tapi kita tak
pernah akan tau seberapa menyilaukannya.
Dan juga Hujan yang turun tapi kita tak tahu sampai kapan akan
turun mungkin seharian; seperti hari ini
Manusia yang bernafas, siapa yang akan tahu ....
Ah itu mengerikan, hentikan !! maaf lagi; aku mengacau.
Hei kamu, dengarkan !!! aku sedang berbicara !! ah bukan;
maksudku … attention please.
Kamu siapa? Aku hanya manusia. Bisakah kita berbagi kebahagiaan? Atau kesedihan?Tidak bisa, itu hanya dilakukan oleh sekelompok orang; bukan aku yang berbicara hanya mengutip.
Seperti matahari yang akan terbenam kemudian terbit esoknya,
maka waktu yang berlalu bagai kilat; dan datang dengan kotak Pandora lainnya,
tak terduga tapi terjadi dan rumit juga asyik.
Bagaimana? Apakah kisahmu juga kotak Pandora? Atau hanya aku?
Siapa aku yang layak bertanya pada manusia? Aku hanya tokoh
yang ditulis bahkan tidak bernafas dengan sendirinya hanya dihidupkan dalam
cerita tentang kotak Pandora oleh seorang manusia lainnya. Rumit lagi, racau
kembali, maaf sekali lagi.
Cukup disini, kotak Pandora akan selesai disini tapi tidak
hari ini; aku hadir di setiap waktu yang berlalu di setiap ketidak tahuan yang
kau bayangkan. Sebuah kejutan bisa baik juga buruk, tergantung.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar