3 Nov 2013

Menulis Impian [ Lagi ]

Ingin kembali menulis impian ...


Ga Bosen? Setelah apa yang mungkin terjadi bahwa impianmu hanya terbang bagai kertas kosong tanpa pernah bisa terjadi, memang sakit tapi hidup tetaplah pada kenyataannya.

Yang aku sukai justru bukanlah tercapainya mimpi itu sendiri tapi mengingat bagaimana dulu aku sangat menginginkannya, begitu yakin, begitu irrasional J saat ini aku bisa tertawa mengingat itu hal yang mungkin bisa kita tertawakan di hidup singkat ini. It’s time to hard to be a dreamer, but i’am still a dreamer maybe. Masa depan adalah hal yang tetap abu-abu bagaimanapun kita inginkan, tomorrow? Itu adalah hal akan kita ketahui besok.. let's see.

Apa impianmu?

Ditanya hal itu aku akan menyebutkan deretan mimpi-mimpi absurdku yang irrasional lengkap dengan alasannya; seperti jadi anggota PBB, jadi backpakers, dapet beasiswa LN, dapet nobel sastra and many other. Tapi jika direnungi sebenarnya apa yang kamu inginkan or me? Aku akan diam ... aku hanya ingin hidup dengan caraku; keegoisan lainnya yang hadir.

Apa yang telah kamu lakukan untuk mimpimu itu?

Banyak hal yang telah aku lakukan, aku sudah berusaha maksimal untuk memenuhi semuanya. Benarkah sudah berusaha keras? Ahh aku hanya melakukan hal rutin saja sepertinya dan meracau serta mencerca bagaimana aku begitu lemah.

Ingin terus bermimpi?

Tentu, aku dan kalian tak boleh tidak memiliki impian ... ada yang bilang “kalau orang ga punya mimpi dia sebenarnya tidak HIDUP” aku tetap seorang pemimpi pada akhirnya yang menghamba mimpi-mimpi dalam mimpi.

Aku selalu menghargai kenangan dan janji, dulu beberapa tahun yang sudah lewat ...aku dan beberapa temanku pergi ke atap asrama; menggelar kain dan melihat langit malam sambil rebahan lelah setelah rutinitas sehari-hari kami, saat itu sambil menatap langit kami mengucapkan sebuah mimpi yang selalu membuatku senyum jika mengingatnya .. kami ingin membuat kedai lengkap dengan toko buku/perpustakaan di lantai atasnya yang akan kami namai kebuk (Kedai Buku), interiornya akan dihiasi oleh poster-poster yang kami kumpulkan dari majalah-majalah dan buku perpustakaan akan usahakan dari koleksi-koleksi buku pribadi. Saat itu bahkan kami belum lulus Junior high school tapi sudah memikirkan hal seperti itu, bahkan temanku sudah siap dengan poster-posternya aku selalu siap dengan koleksi buku-bukuku tinggal mencari lokasi “pikir kami saat itu” tapi setelah lulus junior high school dan semakin kami bisa berpikir banyak hal yang menjadikan itu menjadi terlalu jauh untuk diwujudkan, “semakin tua kita akan semakin pesimis karna terlalu banyak hal yang tak perlu dipikirkan malah dipermasalahkan”. Ahh itu adalah bagian dari impian-impian tertunda J, apakah mereka juga mengingatnya? Atau aku hanya menjadi satu-satunya orang yang mengingatnya? ... bahkan hingga saat ini aku selalu menambah koleksi buku-bukuku setiap ada kesempatan *entah untu tujuan apa, Satu kenangan lainnya yang muncul saat menulis mimpi.

Aku akan tetap menulis impian, untuk hidup dan menjalaninya. Ayo menulis impian bersama, walau yang akan terjadi mungkin tidak seperti apa yang kita tulis... tapi Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu dan suatu saat akan mengirimnya untuk kita mungkin dengan paket berbeda :D.
Kalau temenku pengen ke stadion Sansiro, aku ingin menginjakkan kakiku ke Nou Camp :D. Ingin menyaksikan lukisan Monalisa di Louvre dan ke petra yordania, berkantor di PBB NY ... yeah itu akan jadi petualangan yang seru !! it my irrasional destination ^_^

yeah I dream like a crazy person but it was okay, the important that I have a purpose, passion and possibilities (?) 

Throw your worries to the sky, blow up
You’ve got us, get up
Let us hold hands and raise them high, hands up
We’ll win this together
- Go UP ~ WINNER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar