16 Mei 2013

[Fiksi] Filosofi Semut-Gula

Tiba-tiba sist menghampiriku dengan wajahnya yang lusuh, aku meyakini dia sedang dalam mood yang buruk.

“hai sist, kau tak menyapaku beberapa waktu ini ... ada yang terjadi?” aku bertanya seakan-akan aku mengetahui apa yang terjadi dan akan dia katakan, seperti biasa memang sist hanya datang ketika dia membutuhkanku,  filosofi semut-gula kami.

tidak bob, sepertinya kau tidak ramah kali ini” dia menggeleng dengan enggan dan senyum getirnya.

“jangan bersandiwara denganku sist, atau menyembunyikan yang terjadi ... walau aku tidak ramah aku akan tetap mendengarmu dan menerimamu, trust me ... hari ini juga bukan hari yang mudah buat-ku”  aku mencoba tersenyum dan aku yakin yang aku ekspresikan malah seringai tajam.

coba hibur aku bob, kali ini saja” kali ini dia tersenyum mantap dan menatapku yakin.

“aku? Ehm, ayolah hanya ceritakan apa yang terjadi ... aku memang bukan penasehat yang baik seperti kamu, tapi aku jamin aku adalah pendengar yang baik” rajukku kemudian tak kalah mantapnya.

tak ada yang perlu aku ceritakan, hanya ingin ditemani untuk saat ini bob” dia hanya menatapku nanar.

12 Mei 2013

the beginning


Sudah lama tak menggores pena .
Rasanya cerita kelam itu harus dibuang,
Jauh dan bersih ...

            Matahari menyembul dengan enggan
            Memulai pagi dengan kabut dan udara dingin yang menjalar
            Hari baru dimulai;
            Bergegas  dan lugas