9 Jul 2024

Kapalku Yang Tidak Berlayar

Aku menyelamatkan diriku sendiri sebelum tenggelam,

Beberapa bulan ini aku menaiki kapal yang terlihat besar dan kokoh

Apapun bisa kau dapatkan disana

Kau merasa aman dan nyaman

Tapi banyak orang yang menaikinya, bukan hanya kau

Kau akhirnya merasa sesak karna terkadang makanan habis ataupun tempat yang kau inginkan sudah diduduki

Kau hanya nyaman berada di kamar

Setelah kau berpikir kapal ini lama kelamaan akan tenggelam

Atau kau yang harus melompat

Jika ketika tenggelam kau bisa terluka parah

Jadi satu-satunya cara yaitu meminta pertolongan ke kapal lain

Aku merasa sangsi awalnya karna kenyamanan yang aku dapatkan tidak ada duanya

Tapi melihat kapal yang tidak stabil

Aku harus pergi agar dia menjadi stabil

Aku mungkin terlihat egois karna seakan meninggalkan kapal yang masih terlihat baik-baik saja

Tetapi aku tahu kedepannya mungkin aku yang harus terjun

Aku menyelamatkan diriku dari kesakitan di masa depan

Kapal itu kokoh dan besar tentu dia akan baik saja ketika kehilangan satu penumpang

Aku berharap kapal itu bisa tetap berlayar dan berjaya

Kehilangan satu penumpang mungkin merugkan tetapi dia bisa bertemu penumpang menakjubkan lainnya

Bagaimanapun aku suka dan nyaman, jika kapal itu punya kriteria penumpang sendiri

Aku tak bisa berbuat apa-apa

Ada kesakitan disana ketika kau melompat ke kapal lain

Kau menangisi semua hal

Tapi semuanya akan lebih baik

Hopefully,


Tenggelamnya kapalku, tapi ini bukan tentang kapal 😊


4 Feb 2024

MASKAH ORANG LINGLUNG



Angin yang berhembus seakan membawa diriku melayang, tembus ke alam pikiran dan berkelana jauh di batas mimpi. Gemercik hujan yang dengan merdunya mengawali hari dan berduet dengan angin membuatku tidak ingin bangkit dari tempat tidur, kututup mata dengan khidmat dan mulai meraba sekelilingku dengan samar berusaha menemukan kacamataku dan kemudian menatap jendela kamarku. Desahan nafas pagi ini mengawali hari dengan bosannya dan berusaha mencerna lagi bagaimana kita akan melewati hari.

Minggu ini aku tinggal sendiri dan merasa damai hanya ingin berbaring ditempat tidur dan menikmati hari tanpa bergerak, sungguh naif hidupku ini begitu membosankan. Aku harus membuatnya berbeda kali ini, itu sudah pasti aku bertekad akan memikirnya dengan sungguh agar waktu akhir pekanku maksimal untuk kunikmati.

Opsi 1

Mungkin aku bisa berkeliling kota sambil mendengarkan musik dan mencari inspirasi untuk menulis dan sekalian mengambil momen untuk ilustrasi tulisanku. Tapi kumulai dengan pertanyaan di kepalaku;

Bukankah itu sangat melelahkan untuk dilakukan? Kamu hanya akan mendapatkan rasa lelah dari semua itu tanpa hasil yang pasti, apakah kau menjamin dengan berkeliling tanpa tujuan kau akan menghasilkan sebuah tulisan atau sebuah kegiatan yang bermanfaat? Dengan kau berdiam di rumah pun kau bisa berkeliling dalam imajinasimu itu lebih praktis dilakukan, kau bisa menonton berbagai film dan menjelajah tanpa kepanasan dan lelah.”  

Benar sekali, itu sebenarnya bukanlah hal yang bijak karna aku hanya akan beraktivitas tanpa tujuan yang pasti dan aku benci menjadi lelah aku sudah cukup lelah selama pekan ini dan hanya ingin menikmati liburan akhir pekan dengan damai opsi ini mungkin akan kuabaikan.

Opsi 2

aku bisa mengunjungi perpustakaan nasional dan membaca disana mengambil buku yang menarik kemudian meminjamnya, ini adalah yang pasti bukan hanya berjalan tanpa tujuan aku menggumam dengan santainya dan merencanakannya dari pagi hari. Hari Sabtuku dimulai dengan lambat dengan menghemat energi dan membuka berbagai sosial media yang tidak bertujuan membuatku bersosial tapi menjadi semakin apatis, terik matahari meninggi tapi aku terus berpikir ini terlalu pagi untuk beranjak tunggu sampai Matahari agak meninggi. Kemudian sebuah suara dipikiranku bergumam;

“Hei kau harus ingat bahwa perpustakaan di akhir pekan hanya beroperasi hingga jam 4pm, itu artinya jika kau berangkat tengah hari dan sampai setelah satu jam; kau hanya punya waktu 3 jam disana dan itu tidak cukup. Sepertinya opsi kedua juga tidak akan terlaksana karna ini sudah tengah hari, kau hanya bisa memilih buku disana tanpa sempat membacanya.”

Aku gusar karna ketika aku memilih buku untuk kubaca harus ada semacam ikatan dan sesuatu yang membuatku penasaran sekaligus nyaman hingga aku bisa membacanya dengan fokus dan menyelesaikannya. Jadi memerlukan waktu yang lama hingga kita bisa menemukan bacaan yang nyaman dan itu tak akan tercapai hanya dalam waktu 3 jam, aku menggerutu dengan kesal karna salah memperhitungkan waktu yang tepat untuk pergi. Bagiku waktu yang tepat sungguhlah sulit aku selalu kesusahan untuk memperkirakannya (time blindness). 

Naskah yang terlintas dipikiran orang yang terlalu nyaman dengan keheningan dan energi sosial yang habis ketika akhir pekan. Dulu kala 3 tahun ke belakang aku mungkin orang masih aktif untuk berkeliling dan bersosialisasi, tapi seiring waktu dan pandemi menyerang segalanya seakan berubah. Pernahkah kalian merasa tidak menjadi dirimu setelah beberapa waktu?

How’s was your days? Its just a day for now.